IESF World Championship 2020 SEA memasuki hari kedua untuk nomor Dota 2. Hari penetapan siapakah negara yang akan mewakili Asia Tenggara di turnamen IESF berskala global nanti.
Indonesia yang baru mengumpulkan satu poin dari hari pertama, kini harus berhadapan dengan Vietnam dan Myanmar di hari kedua. Sayangnya, tim Mix Elite, sebagai perwakilan Indonesia kurang beruntung dan harus kalah dalam kedua match tersebut.
Bahkan lagi-lagi mereka harus bertatap muka dengan masalah internet di match kedua melawan Myanmar, yang mengakibatkan pause cukup lama di tengah pertandingan.
BACA JUGA:
Match 1: Indonesia vs Vietnam
Pada pertandingan pertama, Mix Elite harus menghadapi Vietnam yang berisikan empat pemain dari tim 496 Gaming, yang sempat membantai tim Among Us yang diperkuat oleh inYourDream dalam Dota Summit 13. Kini, IYD harus kembali menerima kekalahan.
Match diawali dengan Vietnam mendapatkan keunggulan networth dan kill. Meski IYD dengan Juggenaut dan Azura dengan Queen of Pain tak sanggup memberikan banyak perlawanan. Kill demi kill diambil oleh tim Vietnam.
Game pun harus berakhir di menit ke 38 dengan hasil akhir 33-9 untuk Vietnam. Skor yang berbeda sangat jauh dan memberikan cukup banyak tekanan untuk tim Indonesia yang baru saja menang satu dari tiga pertandingan.
Match 2: Indonesia vs Myanmar
Match kedua mereka akan menghadapi Myanmar dengan para pemain dari Yangon Galacticos. Baru dimulai, Indonesia sudah melakukan pause game yang cukup lama dikarenakan Azura terputus. Masalah internet ini bahkan harus membuat stream beralih ke waiting screen.
Untungnya, isu tersebut berhasil diatasi dan game kembali berjalan. Indonesia langsung berhasil mengamankan tiga bounty rune, yang artinya memberikan keunggulan gold untuk mereka.
Indonesia yang mendominasi awal game dengan Azura berhasil mengambil First Blood ke arah Pugna midlaner dari Myanmar. Bahkan hingga menit ke 11, terjadi pertempuran di lane dan menghasilkan pertukaran kill 3 Indonesia dan 4 dari Myanmar, menghasilkan skor 10-9 keunggulan dari Indonesia.
Namun, tanpa membutuhkan waktu lama, Myanmar berhasil mencuri keunggulan dan meratakan Indonesia. IYD yang sempat berada di urutan pertama dari gold, langsung jatuh ke urutan ketiga digantikan oleh Morphling.
Pada menit 27, war besar terjadi dan Indonesia berhasil meratakan 4 pemain dari Myanmar mengambil net worth sampai 4k untuk Indonesia. Mereka langsung mencoba menembus tower 3 di bawah walau akhirnya gagal dan mengambil keputusan untuk mundur sambil menunggu Roshan spawn.
Belom muncul sang Roshan, tim Indonesia harus menerima kepungan dari Myanmar dan IYD pun harus tumbang. Membuat celah untuk Myanmar bisa mengambil wilayah untuk farming.
Dengan keunggulan ini Myanmar berhasil melakukan push di atas dan membantai Indonesia yang mencoba bertahan. Morphling yang sudah memiliki Eye of Skadi dan Satanic tak sanggup ditumbangkan, akhirnya mengakhiri game di menit ke 37 dengan skor 29-23.
Perjuangan timnas Indonesia untuk mencapai slot di grand final IESF World Championship 2020 SEA pun berkahir. Vietnam dan Myanmar melaju ke babak grand final untuk merebut tiket menuju IESF World Champoinship 2020 yang akan diselenggarakan di Israel nanti.
Artikel Terkait
The First Full-Service Esports Agency in Indonesia
Ligagame Esports adalah Media & Broadcasting Production Company tertua di Indonesia, dengan platform informasi seputar esports, games, dan live streaming yang bertujuan untuk mengembangkan industri esports Indonesia.