Kairi baru-baru ini ungkap rasa sedihnya terkait perjalanan Dlar di EVOS Esports. Sama-sama merantau untuk berkiprah di ML ID (Mobile Legends Professional League) Indonesia di musim (Season) 10, nasib dua pemain eks ONIC PH terpisah ibarat bumi dan langit. Kairi sukses meraih juara MPL ID pada debutnya bersama ONIC dan bukan itu saja, sebaga jungler ia juga terpilih sebagai MVP. Sementara Gerald “Dlar” Trinchera turun ke MDL, MLBB Development League, liga tier kedua yang memang hadir untuk pengembangan pemain menuju MPL, kasta teritinggi.
MPL ID Season 10 telah menghadirkan beragam kisah, moment, kejutan dan kenangan istimewa lainnya. Hadirnya pemain impor, terutama dari Filipina, telah menjadi dinamika dan warna tersendiri hingga membuat putaran musim makin greget dan kompetitif. Lima eks pemain ONIC PH yakni Kairi, Dlar, Baloyskie, Marky, dan juga Yeb awalnya didatangkan seagai roster MPL. Namun, seiring perjalanan dan proses di tim masing-masing, Dlar menjadi satu-satunya pemain yang turun ke MDL.
Dlar merupakan sosok explaner dari ONIC PH yang kemampuan dan kapasitasnya tak perlu diragukan lagi sehingga EVOS Legends pun merekrutnya. Namun, setelah beberapa pekan, tim "Macan Putih" memilih untuk mengirimkan Dlar bermain bersama EVOS ICON di MDL. Tentu ada banyak pertimbangan di balik langkah organisasi ini.
BACA JUGA: AE Udil Bagikan Tips Jadi Pro Player, Siapkan Tiga Hal Ini!
Banyak yang menilai bahwa keputusan EVOS Legends untuk menurunkan Dlar ke MDL sebagai langkah keliru dan terburu-buru. Kairi pun memberikan pandanganya saat ikut dalam sesi ngobrol di channel Youtube Empetalk milik Jonathan Liandi.
Meskipun Kairi menyebut kalau Dlar saat ini happy di EVOS, tapi ia menganggap memang ada something yang salah. Hadirnya pemain baru sudah pasti akan berdampak kepada tim, apapun itu. Dan, pemain tentu butuh proses, butuh adaptasi. Kairi tidak menyebut secara spesifik secara struktural, apakah tu manajemen atau coach, tapi lebih ke "kultur" sebuah tim
“Yah, aku sangat sedih, karena saya rasa Dlar masih sangat bagus, mereka (EVOS) membuat dia bermain di MDL, saya rasa itu keputusan yang salah. Menurut saya EVOS tidak percaya pada proses, coach mereka hanya ingin menang, menang dan menang,"
Kairi jug sepat mengalami dua kekalahan beruntun pada debutnya di MPL ID S10. Dia menilai setiap pemain tentu butuh proses dan adaptasi, seperti suasana di scene kompetitif, suasana di dalam tim, dan yang terpenting juga terkait kultur di Indonesia sendiri.
"Saya kurang suka dengan cara pressure, karena kita harus menjalani proses terlebih dahulu sebelum harus menjadi lebih baik, hasil yang baik, termasuk saat saya pertama kali masuk ONIC kami kalah 2 kali berturut-turut," ujarnya.
Sejatinya apa yang disampaikan Kairi sejalan dengan yang diungkap coach Zeys di tengah musim lalu. Seperti kita tahu, Zeys pelatih EVOS mengungkap bahwa Dlar perlu waktu berdaptasi terutama soal bahasa, artinya berkomunikasi dengan tim Evos Legends.
Kembali lagi, ini adalah opini dari Kairi melihat Dlar dari luar dan kita tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di internal dari EVOS Legends. Gimana menurut ligagamers?
Ikuti terus info terbaru seputar Mobile Legends dan berita esports terlengkap di Ligagame! Jangan lupa kunjungi Instagram dan Youtube Ligagame.tv yang selalu update dan kekinian!
Baca selanjutnya:
Xinn Feeling Duet OhmyV33nus Wise Bakal Main di MPL ID, Berapa Gajinya?
Ligagame Esports adalah Media & Broadcasting Production Company tertua di Indonesia, dengan platform informasi seputar esports, games, dan live streaming yang bertujuan untuk mengembangkan industri esports Indonesia.