Riot Games Umumkan Turnamen LoL Khusus Wanita "Rising Stars"

Riot Games Umumkan Turnamen LoL Khusus Wanita "Rising Stars"

Riot Games secara resmi mengumumkan agenda turnamen League of Legends khusus wanita pertama. Turnamen bertajuk "Rising Stars" akan dimulai di kawasan Eropa Utara pada bulan November ini.
Rising Stars akan menjadi scene kompetitif resmi pertama bagi gamers perempuan yang ingin berkompetisi di League of Legends secara profesional. Ini juga akan dimodelkan setelah Valorant Game Changers, sebuah inisiatif serupa untuk semua tim Valorant wanita.

League of Legends telah memiliki agenda esports kenamaan dan terbesar di dunia yakni Worlds, kejuaraan dunia yang dimulai sejak 2011. Meskipun demikian, Riot memang belum pernah mengadakan sirkuit Liga khusus wanita. Satu-satunya yang diselenggarakan oleh kelompok pihak ketiga .

Dengan Rising Stars, Riot ingin mempromosikan inklusi dan menciptakan lebih banyak peluang dalam esports karena mendorong tim, yang terdiri dari wanita berusia di atas 16 tahun, untuk bergabung dengan turnamen League of Legends. Untuk acara perdana pada tanggal 26 dan 27 November, pemain dari kawasan Eropa Utara, yang meliputi Inggris Raya, Republik Irlandia, dan negara-negara Nordik, dapat bergabung dalam turnamen online melalui laman Challengers Mode Rising Stars NE. Pemain dari wilayah Eropa lainnya juga dipersilakan untuk mendaftar. Tim yang memenuhi syarat akan memiliki kesempatan untuk memenangkan £3.000 poundsterling.

BACA JUGA: Riot Perkenalkan K'Sante, Champion Baru LoL Bertipe Tanker

Pendaftaran di Challenger Mode akan dibuka hingga 22 November. Dalam siaran pers Riot, pendaftaran akan mencakup verifikasi gender dengan menunjukkan dokumen untuk membuktikan validitas dan verifikasi. Ini akan dilakukan dalam kolaborasi DivE, sebuah organisasi yang mempromosikan keragaman gender dalam esports. DivE juga membantu pengoperasian Valorant Game Changers EMEA.

Beberapa orang mungkin menganggap bagian verifikasi gender tidak perlu, terutama jika ada pemain transgender yang mungkin tidak memiliki dokumen yang layak untuk ditunjukkan. Jika Rising Stars akan seperti Game Changer, maka kemungkinan besar mereka akan mengizinkan wanita trans dan orang non-biner untuk bergabung dalam turnamen. Namun, bahkan Game Changer memiliki kontroversi masa lalu ketika seorang pemain berbohong tentang menjadi non-biner, menyebabkan tim mereka didiskualifikasi. Riot diharapkan semakin memperjelas aturan ini bagi para pemain yang bergabung dalam turnamen League of Legends.

Demikian juga, Riot harus mempertimbangkan untuk menjadikan Rising Stars sebagai sirkuit permanen League of Legends. Valorant Game Changers sudah memiliki agenda turnamen LAN terjadwal, dan sekarang dianggap sebagai sirkuit yang sah bersama dengan Kejuaraan Valorant. Menjadikan turnamen League of Legends all-women menjadi permanen pasti akan menjadi langkah besar bagi Riot menuju inklusivitas dan keragaman gender di kancah esports. Tentu, setelah region Eropa Utara, Riot juga akan menggelar sirkuit yang sama di region lain, termasuk Asia Tenggara (SEA). 

Ikuti terus berita terbaru League of Legends di Ligagame! Kunjungi Instagram @ligagame_tv dan Youtube Ligagame.tv yang selalu update dan kekinian.

Baca selanjutnya: 

Tekuk T1 Lewat BO-5, DRX Juara League of Legends Worlds 2022

LIGAGAME ESPORTS
The First Full-Service Esports Agency in Indonesia

Ligagame Esports adalah Media & Broadcasting Production Company tertua di Indonesia, dengan platform informasi seputar esports, games, dan live streaming yang bertujuan untuk mengembangkan industri esports Indonesia.


© 2020 PT Lintas Portal Indonesia. All rights reserved.

Follow Ligagame Esports

Update terus dengan berita esports dan gaming terbaru!