Esports (e-sport) olah raga elektronik bukan saja mulai diakui sebagai cabang resmi yang dipertandingkan pada multi-event atau pesta olah raga regional hingga internasional, tapi juga semakin mengembangkan potensinya sebagai industri baru. Seperti apakah potensi esports di tahun 2023? Well, simak 5 Hal yang Akan Mempengaruhi Industri Esports Global di 2023!
Kemajuan teknologi internet telah membuka akses dan menghubungkan manusia lewat aktivitas virtual, termasuk hiburan yang bersifat interaktif yakni bermain game online di PC (komputer). Revolusi pun terjadi di dunia telekomunikasi, ketika handphone menjadi alat komunikasi mobile, gadget (gawai) yang bisa dibawa ke mana-mana. Mobile phone membuka niche (ceruk) baru dimana perusahaan teknologi berlomba menciptakan berbagai aplikasi yang membantu penggunanya hingga lahirlah Smartphone.
Penggunaan masif gawai pintar juga turut mendorong pesatnya pertumbuhan esports sebagai industri. Dalam kurun lima tahun terakhir, smartphone telah beralih menjadi platform gaming dan esports. Aktivitas pengguna smartphone meningkat tajam dan ketika pandemi COVID19 melanda, pertumbuhan mobile esports meningkat pesat.
Setelah dua tahun menghadapi pandemi, masyarakat global-termasuk Indonesia- berupaya memastikan kondisi untuk segera memasuki era new normal yang dimulai dengan endemi. Hal ini diantaranya sebagaimana disampaikan Presiden RI Joko Widodo soal perubahan kebijakan PPKM pada akhir Desember 2022
Kita tentu berharap dapat melewati fase endemi dengan tetap menerapkan prokes (protokol kesehatan) hingga benar-benar melewati pandemi. Bagaimanakah proyeksi dan potensi esports di era yang akan kembali normal pasca pandemi? Selain itu, masih ada tantangan global lainnya, di mana perang antar negara menumbangkan jutaan orang termasuk banyak gamer dan pro esports. Berikut 5 hal penting yang akan membentuk masa depan industri esports di tahun 2023.
Pada 18 Januari 2022, Microsoft mengumumkan rencana untuk mengakuisisi Activision Blizzard dalam kesepakatan senilai $70 miliar dollarActivision Blizzard adalah salah satu publisher game terbesar . Dengan IP seperti Overwatch 2, Diablo, Hearthstone, Call of Duty, dan lainnya, tidak diragukan lagi berita apa pun yang mempengaruhi Activision Blizzard juga akan mempengaruhi industri esports.
Belum lama ini Blizzard menjual franchise league dengan harga di atas $30 juta dollar. Ini merupakan langkah menghadapi akibat dari pandemi.
Perusahaan game yang berbasis di Santa Monica itu baru saja melakukan serangkaian klaim pelecehan seksual dan pelecehan di tempat kerja dengan karyawan melakukan pemogokan sebagai protes. Bagi Microsoft, kesepakatan ini akan menjadikan mereka menjadi penerbit/publisher game terbesar ketiga setelah Tencent dan Sony.
Setelah perang konsol yang meningkat pada tahun 2021, pembelian Microsoft Activision-Blizzard akan menempatkan mereka di cluster yang sama dengan Sony PlayStation dan bahkan mungkin menjadikan mereka perusahaan yang berkinerja lebih baik dari keduanya.
Namun kesepakatan itu mengalami masalah termasuk undang-undang antimonopoli yang tampaknya menggagalkan akuisisi. Kesepakatan besar yang akan melambungkan Microsoft menjadi salah satu perusahaan game terbesar di bawah pengawasan ketat di AS oleh Persaingan Komisi Perdagangan Federal, Otoritas Pasar di Inggris, dan regulator antimonopoli di UE.
Kesepakatan siaran eksklusif Blizzard dengan YouTube Gaming berakhir awal tahun ini. Dan game CDL kini kembali hadir di Twitch. Apa artinya ini untuk tahun 2023? Kesepakatan YouTube Gaming Activision Blizzard mencakup Hearthstone, CDL, dan Overwatch League. Setelah menguji air dengan Twitch dan kemudian YouTube Gaming, tidak ada lagi opsi untuk game Blizzard.
Meskipun akuisisi Microsoft mungkin tidak secara langsung berdampak pada negosiasi kesepakatan siaran, penundaan dalam mendapatkan kesepakatan lain atau perpanjangan dari kesepakatan sebelumnya bukanlah pertanda baik bagi industri.
Esports selalu bermasalah dengan monetisasi siaran online-nya. Meskipun beberapa turnamen membanggakan jumlah pemirsa yang besar, kurangnya persaingan yang fair untuk Twitch membuat organisasi turnamen sering kali tidak memperoleh pendapatan yang sepadan dari penawaran siaran eksklusif.
Peralihan ke YouTube Gaming berdampak besar pada jumlah penayangan. Game seperti Hearthstone mengalami penurunan jumlah penonton yang besar sementara ada juga potongan untuk OWL dan CDL. Tanpa kesepakatan eksklusif, dapat diasumsikan bahwa judul/ title game esports Blizzard akan kembali ke Twitch dan itu akan meningkatkan jumlah penonton. Namun, apakah peningkatan penayangan cukup untuk mengkompensasi hilangnya pendapatan? Hanya waktu yang akan menjawabnya.
YouTube Gaming mungkin satu-satunya pesaing yang tersisa untuk dominasi Twitch.
Bicara soal broadcast, hanya ada dua nama besar di industri live streaming esports. Setelah kematian mendadak Mixer, YouTube Gaming telah muncul sebagai satu-satunya pesaing terbesar Twitch milik Amazon. Sementara itu, Facebook Gaming tampaknya masih sulit bersaing meski dengan dukungan integrasi Meta (Instagram dan Metaverse) .
YouTube Gaming menandatangani kesepakatan dengan Activision Blizzard selama dua tahun untuk siaran eksklusif di platformnya. Sementara itu, YouTube Gaming juga mengontrak pembuat konten individu seperti Valorant, Valkyrie, dan lainnya. Pemirsa platform melonjak pada tahun 2020 mencapai puncaknya pada bulan Desember sebelum kembali turun.
Sumber: Statista.
Platform siaran Twitch telah memperjuangkan fokus dan mendedikasikan layanan di industri ini, tetapi monopolinya atas bagian streaming langsung (live) tidak baik untuk kesehatan industri. Persaingan akan melahirkan inovasi dan dalam hal ini keberlanjutan bagi penyelenggara turnamen. Menarik dinanti, bagaimana strategi YouTube akan memengaruhi pembagian jumlah penonton esports di 2023.
Dua tahun sejak resmi dirilis oleh Riot Games, Valorant menjadi scene esports paling pesat pada tahun 2022. Sukses dengan rangkaian agenda turnamen resmi VCT regional hingga Masters dan Champions di Istanbul, Riot Games tak berpuas diri. Menjelang tahun 2023, Riot meluncurkan VCT League, liga yang diikuti 30 tim terpilih sebagai franchise team.
Sementara beberapa esports datang mencoba masuk ke eselon atas tingkatan esports, Valorant mulus meluncur ke jajaran elite. Dengan rekam jejak dan dukungan dari Riot Games, Valorant telah melihat pertumbuhan yang konsisten dalam jumlah penonton dan basis pemain.
Riot Games telah mengumumkan format esports Valorant 2023. Dengan tiga Liga internasional dan turnamen Kickoff di Brasil, musim 2023 akan berakhir dengan VCT Champions sekitar Agustus-September.
Yang juga menggembirakan adalah sejumlah organisasi esports tetap memilih terus berkiprah di kancah/scene Valorant meski gagal mendapat slot franchise Valorant Championship Tour League 2023. Mereka masih bisa berkiprah di VCT (Valorant Challengers Tour) Split dan juga punya kesempatan untuk tampil di Masters.
Selain VCT, salah satu dari banyak hal yang dilakukan Riot Games untuk Valorant adalah mendukung dan membuka kesempatan bagi perempuan (ladies). VCT Gamechanger menjadi turnamen khusus perempuan dengan tingkat prestise dan dukungan yang sama seperti turnamen putra.
BACA JUGA: 10 Tim Esports Terpopuler 2022, T1 League of Legends Teratas, RRQ Runner-up
Investasi dalam esports akan menjadi salah satu topik hangat di tahun 2023. Masyarakat global masih dihantui ancaman resesi di tahun ini dan industri esports bisa terkena dampaknya. Yeap, meskipun esports terus berkembang dan sudah cukup besar, ibarat manusia usianya masih kanak-kanak. Itu artinya jika dibandingkan dengan olahraga konvensional yang sudah mapan dan mengakar, esports masih membutuhkan lebih banyak investasi dan masih terus berjuang hingga tahun ini.
Satu hal yang memicu industri esports adalah investasi dan sponsor. Untuk saat ini, sebagian besar capital atau uang berasal dari Timur Tengah dan China.
Dalam beberapa tahun terakhir, Timur Tengah telah berinvestasi dalam jumlah besar ke industri esports. Dari membeli saham mayoritas di event organizer turnamen hingga mensponsori turnamen besar di esports, sebagian besar investasi esports baru-baru ini datang dari Timur Tengah. Savvy Gaming Group, yang dimiliki oleh dana kekayaan kedaulatan Arab Saudi telah menjadi yang terdepan dalam investasi esports dan membeli ESL dan Faceit pada Januari 2022.
Dengan perubahan drastis pada pasar crypto, perusahaan esports harus mendiversifikasi jangkauan mereka ke industri lain. Di wilayah CIS (Eropa Timur) dukungan sponsor didominasi perusahaan taruhan yang menjadi salah satu sumber investasi potensial. Di kawasan lain, organisasi esports maupun event organizer terus mepeningkatan pendapatan dari konsumen mereka. Ini mungkin mengambil peran penjualan barang dagangan, harga tiket, atau mungkin penawaran siaran pemirsa. Tetapi dampak dari tahun 2023 akan terwujud dalam beberapa tahun ke depan untuk membentuk industri.
Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah mengonfirmasi bahwa Pekan Olah Raga Olimpiade perdana akan diadakan di Singapura dari tanggal 22 hingga 25 Juni 2023. Acara tersebut akan diselenggarakan atas kerja sama dengan Kementerian Kebudayaan, Komunitas dan Pemuda, Olahraga Singapura, dan Kementerian Komite Olimpiade Nasional Singapura (SNOC).
Pekan Esports Olimpiade pertama menandai tonggak penting dalam ambisi kami untuk mendukung pertumbuhan olahraga virtual dalam Gerakan Olimpiade. Kami percaya format baru yang menarik dari kompetisi olahraga virtual kami, dengan final langsung yang akan dipentaskan untuk pertama kalinya, merupakan kesempatan untuk berkolaborasi lebih jauh dengan pemain esports dan untuk menciptakan peluang baru bagi pemain dan penggemar.
Dengan resminya Esports di Olimpiade akan menjadi langkah besar menuju penerimaan arus utama untuk industri ini. Meski esports sudah menjadi industri kecil dan cukup terkenal, masih banyak ruang untuk berkembang. Untuk Olimpiade, adaptasi itu penting dan langkah pertama adalah memasukkan esports dalam beberapa bentuk multi event. Seiring waktu, kita akan melihat gelar esports di acara Olimpiade Utama, tetapi pada tahun 2023 masih sebatas event Esports Week.
Baca selanjutnya:
Revenue Industri Game di 2022 Menurun, Penyesuaian Jelang Akhir Pandemi?
Ligagame Esports adalah Media & Broadcasting Production Company tertua di Indonesia, dengan platform informasi seputar esports, games, dan live streaming yang bertujuan untuk mengembangkan industri esports Indonesia.