Perdana Menteri Inggris memberi tanggapan terhadap keberatan Microsoft dan Activision mengkritik Inggris karena keputusan CMA.
Rishi Sunak, Perdana Menteri Inggris, melalui juru bicaranya menanggapi kritik Microsoft. Baik Activision dan Microsoft memberikan kritik keras terhadap sikap Inggris untuk mengakomodasi bisnis.
Seperti diberitakan sebelumnya awal pekan ini, Otoritas Persaingan dan Pasar Inggris (The Competition and Markets Authority of the United Kingdom) telah membuat keputusan untuk memblokir kesepakatan Microsoft -Activision Blizzard. Pemerintah Inggris memilih langkah ini untuk melindungi inovasi dan pilihan dalam cloud gaming.
Tak lama setelah keputusan tersebut, baik Activision maupun Microsoft membuat pernyataan yang mengkritik pilihan CMA.
Activision menyatakan bahwa keputusan tersebut merugikan warga Inggris Raya karena mereka sudah menghadapi situasi ekonomi yang sulit. Kemudian dalam pernyataannya ditambahkan: "Inggris jelas tertutup untuk bisnis."
Brad Smith, selaku Wakil Ketua dan Presiden Microsoft, juga menyatakan sentimen serupa dengan mengatakan Uni Eropa sekarang tampaknya menjadi tempat yang lebih baik bagi perusahaan dibandingkan dengan Inggris. Dia juga membagikan pendapatnya bahwa keputusan CMA "buruk bagi Inggris".
BACA JUGA: Sega Berencana Akuisisi Developer Angry Birds dengan Harga $1 Miliar Dollar
Juru bicara Perdana Menteri menanggapi kata-kata Brad Smith, mengatakan presiden Microsoft salah menyatakan hal seperti itu. "Klaim semacam itu tidak didukung oleh fakta," tambah juru bicara resmi. Selain itu, posisi pemerintah mengenai masalah tersebut telah diklarifikasi, dengan mengatakan Inggris akan tetap berhubungan dengan Microsoft, namun CMA beroperasi secara independen.
Sarah Cardell, kepala eksekutif CMA, juga bereaksi terhadap pernyataan Brad Smith. "Saya pikir keputusan ini benar-benar menunjukkan betapa pentingnya mendukung persaingan di Inggris dan bahwa Inggris benar-benar terbuka untuk bisnis." Dia menambahkan CMA ingin menciptakan lingkungan yang membantu berbagai bisnis untuk tumbuh dan bersaing dengan sukses sambil memberikan ruang untuk inovasi.
Meskipun Smith mengidentifikasi CMA sebagai "hari tergelap" dalam empat dekade Microsoft di Inggris, perusahaan tidak lantas menyerah. Pasti akan ada banding terhadap keputusan tersebut dengan harapan menyelesaikan kesepakatan senilai $68,7 miliar dengan Activision Blizzard. Sementara banding itu pasti, para analis terbagi atas apakah itu akan memakan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Sulit membayangkan keputusan itu tidak akan memengaruhi Komisi Eropa dan Komisi Perdagangan Federal di AS. Kedua badan pengatur belum membuat keputusan tentang kesepakatan itu. Putusan akhir dari UE diharapkan setelah 22 Mei, sementara FTC akan memulai sidangnya pada 2 Agustus mendatang.
Saat ini, tidak dapat disangkal bahwa ketegangan semakin tinggi. Terlepas dari itu, Microsoft tetap bergerak dengan membuat lebih banyak kesepakatan. Ada juga perusahaan, seperti Nvidia GeForce dan Boosteroid, yang telah menandatangani kontrak 10 tahun untuk mendukung akuisisi Activision Blizzard.
Ikuti terus berita GAMES dan Esports dan di Ligagame! Kunjungi Instagram dan Youtube Ligagame.tv yang selalu update dan kekinian.
Baca selanjutnya:
Ligagame Esports adalah Media & Broadcasting Production Company tertua di Indonesia, dengan platform informasi seputar esports, games, dan live streaming yang bertujuan untuk mengembangkan industri esports Indonesia.