Akankah Esports Jadi Cabor Resmi di Olimpiade Atau Perlu Olimpiade Khusus Esports?

Bagaimana menurut Ligagamers?
Esports Olimpiade

Agenda “2020 + 5” yang baru-baru ini dirilis oleh Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee) memberi sinyal pandangan organisasi olahraga tertinggi di dunia belum akan membawa esports ke Olimpiade resmi bak Summer atau Winter Games dalam waktu dekat. Meskipun telah mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh esports dan terus "membina hubungan" dengan komunitas game, agenda IOC berfokus pada pembuatan simulasi virtual olahraga tradisional, dengan harapan dapat membawa pemirsa genrasi muda ke dalam basis penggemar kompetisi simulasi olahraga fisik melalui mitra mereka.

Sementara manfaat dari strategi ini masih dapat terus diperdebatkan, peluang pengganti representasi esports juga terbilang masih kecil. Kita sudah melihat beberapa judul simulasi olahraga tradisional dalam ekosistem esports, dan penayangannya selalu menurun dibanding scene game esports populer (tier 1). Jika IOC hanya melihat esports dari aturan teoritis terkait batas umur pemirsa, organisasi olahraga tertinggi di dunia akan kehilangan banyak nilai potensial.

Mario and Sonic at the Olympic Games Tokyo 2020 Nintendo Switch 666x374 b9a6f

Di satu sisi, argumen IOC yang belum menyertakan esports sebagai cabor resmi bukan tanpa dasar. Game seperti Counter-Strike: Global Offensive memang memiliki citra dan terminologi yang tidak terlalu bersahabat dengan warga global dan pemirsa yang menonton Olimpiade setiap empat tahun sekali. Kurangnya infrastruktur standar untuk mengidentifikasi pemain dan tim untuk mewakili suatu negara juga menghadirkan tantangan, seperti halnya kebutuhan untuk bekerja secara langsung dengan publisher agar game disertakan dalam siaran. Jika IOC bergeming dan tidak ingin mengambil risiko dampak negatif pada Olimpiade Musim Panas (Summer) atau Musim Dingin (Winter) itu wajar. Jika memang demikian, mengapa tidak membuat Olimpiade terpisah khusus untuk esports? Terdengar menarik!

 BACA JUGA: Esports Resmi Sebagai Official Medals Event di ASIAN GAMES Hangzhou 2022

Industri dan scene esports akan terus berkembang. Generasi muda jaman now, sejak milenial hingga Gen-Z, sudah memainkan game seluler sebelum mereka belajar melempar bola. Olahraga tradisional tentu masih akan terus ada, sementara konten digital seperti game tak akan beranjak, atau meningkat ke level resmi. Jika IOC ingin berkembang seiring dengan waktu, IOC perlu melakukan lebih dari sekadar menggunakan video game untuk mencoba dan tetap relevan. Ini harus benar-benar menjadi bagian dari ekosistem esports dengan cara yang relevan dengan penggemar endemik dan generasi asli digital di masa depan.

Dengan menciptakan brand atau turnamen resmi internasional baru di luar dua Olimpiade musiman yang sudah mapan, IOC dapat menciptakan sesuatu yang benar-benar segar, untuk benar-benar berbicara kepada audiens muda dan memberikan dukungan otentik dan relevan untuk esports. Meskipun organisasi masih tidak ingin memasukkan potongan gambar atau video dari game yang kurang cocok, masih banyak pilihan game unik yang bebas dari konten kekerasan atau gambar kontroversial, untuk mengisi slot kampanye dan lainnya.

Setiap kali diskusi "esports di Olimpiade" muncul, ada sejumlah analis, influencer, dan Tweeters bereaksi pesimis dan menunjukkan bahwa industri esports tidak "membutuhkan" Olimpiade. Beberapa suara netizen itu juga bernada sarkas bahwa jika organisasi IOC membutuhkan dan memasukkan esports sebagai cabor yang memperebutkan medali, event tersebut akan berbeda dan tidak se-otentik scene kompetitif esports sesungguhnya.

BACA JUGA: Indonesia dan Korea Duduk Bersama Di Urutan Kedua Cabang Esports Exhibition Asian Games 2018 - Jakarta Palembang

Soal otentik tidaknya scene kompetisi esports memang memunculkan kekhawatiran. Hal ini terlihat ketika bagaimana sebuah siaran mencoba membawakan gaya olahraga tradisional untuk sebuah kompetisi esports. Hasilnya tentu jadi kurang pas. Membawakan pertandingan gme esports berbeda dengan menyiarkan pertandingan olahraga tradisional. Tentu bukan soal perbedaan secara permainan antara olahraga tradisional dan elektronik semata. Sebuah event esports memang berbeda dari event olahraga. Bisa dikatakan esports telah tumbuh dan memiliki identitas sendiri yang otentik.

Di sini kita juga bisa melanjutkan pembahasan menarik perbedaan esports dengan olahraga elektronik berupa simulasi dari olahraga tradisional. Kita tahu selama ini banyak juga olahraga yang telah dibuat untuk dimainkan di komputer atau video game. Catur, bridge (kartu), golf, snooker (billiard), atletik, sepakbola hingga balapan bergengsi MotoGP.  

olimpiade game trradisional aea23

IOC sejatinya akan selalu beradaptasi, menjaga semangat menyatukan seluruh dunia melalui olahraga (inti dari Olimpiade), organisasi tertinggi yang menaungi olahraga ini juga harus bisa relevan secara budaya, dan bebas secara kreatif, termasuk audiens generasi yang lebih muda (seperti yang telah kita lihat terjadi di esports).

Perdebatan wacana membawa esports ke Olimpiade sepertinya bukan sebatas mempertandingkan scene esports. Apakah esports “membutuhkan” Olimpiade atau tidak, selamanya tidak akann relevan jika IOC tidak menginginkan esports. Meski demikian, persaingan atlet esports terhebat dari seluruh dunia yang mewakili negara asalnya, menyatukan seluruh dunia melalui olahraga (inti dari Olimpiade), itu akan selalu memiliki nilai. Berbagai iterasi "Olimpiade esports" telah dicoba dan akan terus diupayakan baik oleh publisher maupun organisasi yang menaungi esports di setiap negara. Jalan menjadikan game esports menjadi cabor resmi di ajang Olimpiade sepertinya masih panjang. Kita bisa menyebut beberapa judul game atau scene esports paling populer di dunia seperti Dota2, League of Legends, Starcraft, CS:GO, PUBG, Fortnite, Mobile Legends namun harus diakui bahwa belum satu pun dari game ini memiliki pengaruh global untuk menarik penonton biasa seperti halnya cabor resmi.

Esports Games8 9b6c0

game esport pc mobile ae3d9

Ini mengarahkan kita pada pilihan paling menggoda yakni Olimpiade tersendiri untuk Esports (Olimpiade Esports) yang resmi dan diakui IOC. Untuk mencapainya juga masih banyak pekerjaan rumah yang harus dicapai. IOC dapat mendukung dan memperkuat hubungannya dengan komunitas game, komunitas esports, publisher game yang berkembang, dan melakukan terobosan budaya antar generasi. Jika tidak, jangan berharap generasi yang besar di Fortnite akan tertarik dengan olahraga dayung, catur maupun balapan secara virtual.

Ikuti terus berita esports terbaru di Ligagame! Jangan lupa kunjungi Instagram dan Youtube Ligagame.tv yang selalu update dan kekinian! 

Baca selanjutnya:

Esports Kembali Jadi Cabang Resmi di SEA Games 2021

 

LIGAGAME ESPORTS
The First Full-Service Esports Agency in Indonesia

Ligagame Esports adalah Media & Broadcasting Production Company tertua di Indonesia, dengan platform informasi seputar esports, games, dan live streaming yang bertujuan untuk mengembangkan industri esports Indonesia.


© 2020 PT Lintas Portal Indonesia. All rights reserved.

Follow Ligagame Esports

Update terus dengan berita esports dan gaming terbaru!