Laga Final Kualifikasi The International SEA antara Fnatic vs TNC Predator berlangsung sengit dan dramatis. TNC Predator sempat unggul 2-0 dan di ambang kemenangan namun Fnatic memberi perlawanan dan bangkit. Semua faktor tersaji di duel pamungkas menentukan wakil SEA ke The International. Selain adu strategi, skill dan gameplan, determinasi dan endurance serta pressure management menjadi faktor menentukan. Fnatic akhirnya berhasil melakukan epic comeback memenangkan petandingan 3-2.
Game 1
TNC berhasil menampilkan gameplan sempurna dengan unggul di laning stage, menguasai area penting di map, mengambil Roshan pertama dan kedua, hingga lebih kuat dan diuntungkan. Gabbi dengan Ursa mencatat KDA 17/2/5, sedangkan Armel dengan Templar Assassin was 4/0/16/. TNC Predator menjatuhkan base Fnatic di menit 36.
Game 2
TNC kembali mencoba mengambil kendali untuk mendominasi. Gabbi dkk sedikit demi sedikit mulai menggungguli secara item dan networth. Namun Fnatic berhasil memukul balik bahkan melakukan push hingga high ground. Gabbi dengan Phantom Assassin dan Tims dengan Snowball membawa TNC memenangi teamfight krusial ketika tim muuh tidk memiliki buybacks. TNC Predator meruntuhkan Ancient di menit 56 dan emmimpin skor 2-0.
Game 3
TNC Predator melanjutkan pola dan gameplan yang mirip. Kedua tim terlibat beberapa pertempuran kecil kemudian kembali untuk farming. Namun, ketika teamfights pech di midgame Fnatic lebih unggul. Pembukaan dan spellcasting dari Jabz dan Deth dilanjutkan ekekusi trengginas Raven sebagai carry. Setelah unggul, Fnatic teru merangsek hingga meruntuhkan base TNC di menit 43.
Game 4
Kedua tim lebih memilih untuk fokus farming dan memupuk core team sehingga jarang berduel. Raven dengan Terrorblade berhasil menjadi powerful untuk raid boss. TNC masih mengimbangi meski masih menghindari teamfight. Dengan penih perhitungan, positioning dan spellcasting Fnatic akhirnya memenangkan pertempuran krusial dan mengunci kemenangan di menit 44. Skor imbang 2-2!!
Game 5
Ada yang menarik ketika Fnatic mengubah strategi. Berbeda dengan game sebelumnya, kali ini mereka ingin memainkan game cepat early to mid game dan mengambil hero Axe. Gameplan ini terbukti berhasil mendominasi laning phase dengan pergerakan tim di map serta beberapa pembukaan team fight menjatuhkan TNC. Fnatic akhirnya berhasil menyudahi game penentuan di menit 34 sehingga membalikkan skor 3-2!
BACA JUGA: TI10 SEA Qualifier: Tundukkan Execration, BOOM Esports Kembali Jumpa TNC Predator!
Fnatic masih menjadi tim papan atas di regional SEA. Setelah tampil impresif di DPC season 1 namun performa mereka sempat goyah seiring perubahan roster hingga kurang maksimakl di Season 2. Sementara TNC Predator justru sedang on fire. Roster yang sama tampil bagus hingga lolos ke WePlay AniMajor. Mereka juga nyaris mengamankan tiket ke TI 10 jika berhasil melaju lebih jauh di Major kedua di Kyiv. TNC Predator meneruskan performa konsisten di sepanjang Kualifikasi TI10. Kekalahan di final memang sedikit terasa getir, namun mereka akan bangkit untuk meraih kesempatan TI berikutnya.
Fnatic menyusul kontestan hasil Kualifikasi TI10 lainnya yakni SG esports (SA) dan TEam Spirit (CIS). Tiga wakil lagi masih akan ditentukan yakni regional NA yang akan menggelar final 4 Juli 2021 sementara Kualifikasi EU dan China akan berlangsung 7-10 Juli 2021.
Dengan kemenangan ini Fnatic akan tampil ke TI 10 mendampingi T1 yang telah lolos lebih dulu. TI10 akan menjadi The International pertama bagi ChYuan dan Deth sementara Raven, DJ dan Jabz sudah pernah berlaga di turnamen tertinggi Dota 2 tersebut.
Ikuti terus info terbaru seputar Dota2 dan berita esports terlengkap di Ligagame! Kunjungi Instagram dan Youtube Ligagame.tv yang selalu update dan kekinian!
Baca selanjutnya:
TI10 SEA Qualifier: BOOM Esports Kalah Dramatis di Epic Late-Game dari TNC Predator
Ligagame Esports adalah Media & Broadcasting Production Company tertua di Indonesia, dengan platform informasi seputar esports, games, dan live streaming yang bertujuan untuk mengembangkan industri esports Indonesia.