Gelora #IndoPride di The International 10 (TI 10) memang pupus setelah T1 tersingkir oleh Vici Gaming pada Kamis (15/10). Namun, pencapaian dua pemain Indonesia, Xepher dan Whitemon di panggung TI sudah membanggakan dan patut dibanggakan.
Betapa tidak, usai melewati hadangan Team Alliance, Xepher dan kawan-kawan melaju ke 8 Besar dan berpeluang mengamankan posisi lima besar di gelaran The International pertama bagi mereka. Namun, Vici Gaming menghentikan langkah wakil SEA terakhir lewat permainan yang lebih solid.
T1 membuka laga pertama dengan menjanjikan. Di Game 1 VG mencoba Omniknight, hero yang belum pernah dipilih sejak tahap grup dan playoff di TI10. Mereka menempatkannya di posisi kelima, dipasangkan dengan Ursa. Sementara T1 Karl menggunakan siganture hero, Lina, dengan last draft pick carry Razor. Kombinsi spellcaster termasuk Magnus untuk kapten Carlo "Kuku" Palad, yang menjadi hero kunci dalam pertarungan tim T1.
T1: 23savages, Whitemon, KuKu, Karl, Xepher
VG: Pyw, ori, dy, poyoyo, eLeVeN old
Razor menjadi gangguan mutlak bagi Ursa, yang sebagian besar waktu terkena chain-stun dan semua damage dicuri dengan Static Link. Dengan setup teamfight yang unggul dan kontrol penuh atas pit Roshan, T1 mencapai keunggulan hampir 30K emas pada menit ke-25 dan menutup permainan dengan kemenangan dominan. Skor 1-0 untuk T1!
BACA JUGA: [Guide] Dota 2 Lycan: Skill, Item Build dan Gameplay Sang Pusher
Di game kedua, Vici Gaming mencoba meta berbeda dengan combo Elder Titan dan Beastmaster sementara Xiong "Pyw"' Jiahan memainkan Weaver di posisi empat. T1 merespons dengan core Monkey King dan Dragon Knight untuk menghadapi Faceless Void dan Lina. Setelah beberapa kali menahan serangan dan team fight awal, kedudukan masih berimbang.
Dawnbreaker adalah solusi T1 untuk Chrono, sementara Solar Guardian terbukti menjadi jawaban yang sangat baik untuk Void. Di tahap laning keseluruhan dan skenario permainan T1 mulai kehilangan banyak momentum serangan. sehingga Vici Gaming mudah membaca setiap inisiasi pertarungan. MUali unggul, VICI Gaming terus menjaga tempo dan melakukan push secara konstan hingga akhirnya merebut Game 2.
Memasuki Game 3 yang menentukan, kedua lebih memilih draft yang relatif aman. T1 mengambil Wraith King Carry dan Magnus sekali lagi, sementara VG merespon dengan Vengeful Spirit offlane dan posisi empat Monkey King. Tiny sebagai core kerap merepotkan sementara Satanic, poyoyo berkali-kali selamat di tengah gempuran serangan. Dipaksa untuk bermain di awal Aghnaim’s Scepter on Venge, T1 yang mengandalkan Magnus dan Tidehunter kewalahan. Apalagi ketika Vici Gaming mendapatkan mega-creep, Vici Gaming akhirnya berhasil menutup laga ketiga dengan cukup mudah. Skor 2-1 untuk Vici Gaming.
T1 akhirnya pulang dengan finis 8 dan berhak atas hadiah lebih dari 1 juta dolar, sementara ViCi Gaming akan terus melaju melalui putaran lower bracket menghadapi Invictus Gaming pada 16 Oktober.
Baca selanjutnya:
Ligagame Esports adalah Media & Broadcasting Production Company tertua di Indonesia, dengan platform informasi seputar esports, games, dan live streaming yang bertujuan untuk mengembangkan industri esports Indonesia.