Vladimir "RodjER" Nikogosian pro player asal Rusia/Armenia yang kini berkiprah bersama tim Na'VI (Natus Vincere) berbagi pengamatan dan analisa scene Dota 2 di setiap regional. Seperti kita tahu, untuk Dota Pro Circuit 2021 ada 6 regional kompetisi yakni: Eropa, CIS, China, Asia Tenggara, Amerika Utara dan Amerika Selatan. Tim Na'Vi sendiri finis kedua di DPC CIS 2021 Season 1: Upper Division dan mengamankan tempat di babak grup Major Singapura.
Menjelang berakhirnya putaran pertama DPC 2021 untuk berlanjut ke Major Singpore, RodjER tampil di sebuah konten Vlog yang diposting di channel YouTube organisasinya. RodjER yakin Eropa masih menjadi region terkuat Dota 2 saat ini. Menurutnya, region China memiliki gaya bermain game yang eksklusif, berbeda dengan gaya bermain Na'Vi. Di sisi lain, tim CIS merasa bahwa Eropa adalah yang terkuat. RodjER sering menyaksikan tayangan ulang pertandingan untuk mempelajari strategi dan preferensi hero pick tim-tim di Eropa dan CIS.
RodjER tergolong pro player yang matang di Dota2. Ia memulai karier pro bersama Cleave Gaming di tahun 2013 kemudian hijrah ke Team Empire. Ia pernah ikut The International 2017, di mana timnya finis di urutan 7-8.
Pada September 2017, RodjER ditransfer ke Na'Vi, atas permintaannya dan menjadi juara Adrenalin Cyber League, merebut tempat keempat di DreamLeague Season 8 dan mencapai semifinal MDL Macau.
BACA JUGA: Vici Gaming Jadi Tim ke-3 Wakil DPC China Lolos ke ONE Esports Singapore Major
Pria berusia 27 tahun ini punya pool hero yang cukup banyak sehingga bisa bermain di empat role dalam tim. Dia melihat perbedaan gaya bermain tim Eropa dan China, dan menjelaskan mengapa dia mengadopsi strategi dari Eropa dan bukan China. Menurutnya tim-tim asal China bermain dengan cara yang berbeda sehingga mempelajari apa pun dari mereka tidak akan berhasil.
“Saya pikir ini (Eropa) adalah kawasan terkuat saat ini. Tim di China memainkan Dota dengan cara main sendiri, dan itu berbeda dari semua wilayah lainnya. Saya sesekali menonton permainan mereka untuk mencoba dan mengadopsi sesuatu, tetapi itu tidak akan berhasil karena gaya bermain kami sangat berbeda. Eropa lebih baik dengan cara ini- kita bisa belajar sesuatu dari strategi. Saya juga banyak menonton tayangan ulang mereka dan mungkin menyimak hal yang lain, dan itu menyenangkan juga. ”
RodjER kemudian berbicara bagaimana sekarang beberapa tim kembali menggunakan hero signature masing-masing.
“Semua tim perlahan kembali memainkan signature hero lama yang menjadi andalan mereka. Nigma memainkan Earthshaker dan Venomancer, seperti ketika bermain di The International 7. Furion, juga, untuk MinD_ContRoL dan Ceb. Semua orang menyadari bahwa saat pemain menggunakan hero signature akan lebih nyaman sehingga dapat saling mendukung dan mengeksekusi strategi yang direncanakan dengan tepat,” pungkasnya.
Ikuti terus berita terbaru Dota 2 di Ligagame! Kunjungi Instagram dan Youtube Ligagame.tv yang selalu update dan kekinian.
Artikel Terkait
The First Full-Service Esports Agency in Indonesia
Ligagame Esports adalah Media & Broadcasting Production Company tertua di Indonesia, dengan platform informasi seputar esports, games, dan live streaming yang bertujuan untuk mengembangkan industri esports Indonesia.