Tim Hydra didakwa kasus "322" pada sebuah turnamen third party jelang dimulainya Dota Pro Circuit 2023 wilayah EEU (Eropa Timur). Jika terbukti terlibat dalam "pengaturan pertandingan", HYDR terancam didiskualifikasi dan tidak bisa bermain di Divisi 2 DPC EEU 2023.
Dugaan kasus match fixing atau pengaturan pertandingan memang masih saja gentayangan di antara tim-tim maupun pemain profesional, baik di kancah olah raga maupun scene esports. Di Dota2, tindakan ini populer dengan kode "322". Jelang bergulirnya Dota Pro Circuit 2023, sejumlah kasus mencuat ke permukaan. Di awal bulan Januari ini, Valve menjatuhkan sanksi larangan (banned) kepada 10 pemain di region EEU (eropa Timur). Pekan lalu, Team Kinghts didakwa menggunakan cheat di DPC China. Terkini, tim HYDRA terindikasi tindakan mengatur pertandingan dalam ajang Neon League.
HYDRA saat ini berkompetisi di Divisi 2 EEU DPC, dan tim berpartisipasi dalam turnamen pihak ketiga, Liga Neon, untuk latihan hingga aksi divisi dua dimulai.
Seiring berjalannya turnamen Neon League, admin mendeteksi anomali selama pertandingan HYDRA. Menurut pernyataan yang diberikan kepada escorenews.com, kecurigaan admin dipicu dengan meningkatnya jumlah taruhan yang tidak biasa.
Yup, jika rata-rata total taruhan setiap pertandingan sekitar $40-50, jumlahnya tiba-tiba melonjak menjadi $6.700 saat HYDRA kalah di pertandingan pertama dengan “cara yang mencurigakan”. Pemain carry HYDRA, Kıyalbek “dream`” Tayirov, menjadi pusat kecurigaan bukan saja permainan yang sangat buruk, tapi juga beberapa shout call dalam game yang patut dipertanyakan.
BACA JUGA: Koma & 9 Pemain Pro PLayer Dota 2 EEU yang Terkena Banned Akui Kesalahan Sekaligus Pembelaan
Saat admin menyelami catatan komunikasi internal (comms) HYDRA, mereka menemukan beberapa moment team yang terindikasi "dipaksakan" oleh Dream., meski dalam posisi yang kurang menguntungkan. Dalam salah satu war, pemain carry berjarak 160 gold untu buy back. Mengingat hanya butuh beberapa detik untuk menanam kembali pembelian itu, tindakan HYDRA layak dipertanyakan.
Dalam proses penyelidikan yang dilakukan, HYDRA membantah semua tuduhan. Namun, organisasi menyatakan kesediaan mereka untuk bekerja sama. Admin turnamen yang terlibat dalam kasus ini mengirimkan semua bukti ke Valve, bandar taruhan, dan Penyelenggara Turnamen dan pihak lainnya di TKP.
Jika HYDRA dinyatakan bersalah atas pengaturan pertandingan (322), pemain yang terlibat dalam kasus ini dapat menerima larangan (banned) seumur hidup untuk berkompetisi di event resmi Valve, yang berarti mereka akan keluar dari divisi dua EEU bahkan sebelum dimulai!
Ikuti terus info terbaru seputar Dota2 dan berita esports terlengkap di Ligagame! Kunjungi Instagram dan Youtube Ligagame.tv yang selalu update dan kekinian!
Baca selanjutnya:
Sejarah Angka Keramat 322 di Dota 2 dan Meme yang "Ga Pernah Mati"
Ligagame Esports adalah Media & Broadcasting Production Company tertua di Indonesia, dengan platform informasi seputar esports, games, dan live streaming yang bertujuan untuk mengembangkan industri esports Indonesia.