Setelah menang melawan salah satu tim unggulan yaitu Fnatic pada Rabu (sehari sebelumnya (3/2) , tren kemenangan BOOM Esports di 2 pertandingan harus terhenti di tangan T1. Dengan kekalahan ini Mikoto dan kawan-kawan harus bekerja ekstra keras ke depannya jika mereka ingin mengamankan tempat untuk mengikuti turnamen major di akhir DPC 2021 ini.
Pertandingan BOOM dan T1 ini berlangsung cukup alot di game pertama. Sempat unggul di early game, BOOM Esports yang mengandalkan kombinasi Troll Warlord, Beast Master, Crystal Maiden, Pangolier dan Razor agak kesulitan ketika naik untuk menyerbu high ground dari T1. T1 yang mengandalkan Wraith King, Death Prophet, Disruptor, Nyx Assassin dan Underlord ini sukses membalikkan keadaan dengan memanfaatkan beberapa kesalahan dan miss komunikasi yang dilakukan oleh BOOM untuk mengamankan game pertama.
BACA JUGA: Army Geniuses Menelan Kekalahan Perdana, BOOM Esports Menang Lagi!
Salah satu faktor yang menyebabkan kekalahan BOOM di game pertama ini adalah miss komunikasi dan kesalahan perhitungan. Ada beberapa moment dimana Drew yang menggunakan Troll Warlord membuang aegis dengan percuma tanpa menghasilkan sebuah objektif ketika menyerang high ground T1. Di moment bertahan tersebutlah T1 membangun momentum mereka untuk melakukan comeback.
Di game kedua keadaan berbalik. BOOM yang mendapatkan Wraith King, Elder Titan, Phoenix, Tidehunter dan Puck sukses membungkam T1 dan membungkus game kedua. Hyde serta Fbz yang memainkan Phoenix dan Tidehunter di game ini memiliki peran penting untuk melakukan counter initiate atas serangan yang dilakukan oleh T1.
Selain itu di game kedua, Mikoto yang memainkan Puck juga sukses mengacaukan second line dari T1, sehingga Wraith King yang dipiloti oleh Drew bisa dengan leluasa menyerang di setiap team fight yang terjadi.
Sayangnya di game ketiga, draft T1 yang mengandalkan core hero super keras yaitu Dragon Knight, Wraith King, Beast Master dan di sokong oleh Mirana serta Disruptor, mampu membuat BOOM yang mengandalkan Phanton Lancer, Lich, Puck, Pangolier dan Keeper of The Ligh mati kutu. Kurangnya damage dari BOOM menjadi penyebab utama kekalahan mereka di game ketiga.
Hal ini semakin terasa ketika Dragon Knigh yang dimainkan oleh Karl membeli Aghanim Scepter dan berubah menjadi naga hitam. Meskipun Phanton Lancer cukup “jadi”, tetapi sayang, damage yang dihasilkan tetap enggak bisa membunuh dua core utama T1 yaitu Dragon Knigh dan Wraith King. Dragon Knigh yang sudah menjadi naga hitam ini akhirnya sukses mengacak-acak line-up BOOM dan memberikan kemenangan kepada T1.
[DOTA Pro Circuit 2021 S1 SEA: Week 2]
— T1 (@T1) February 4, 2021
We fought hard and took the victory!
Thank you fans for supporting us tonight, we'll be back on Saturday.#T1WIN #T1Fighting #T1DOTA2 pic.twitter.com/hi23Z9VKNy
Kekalahan ini membuat BOOM turun ke peringkat 4 klasmen sementara Dota Pro Circuit 2021 regional SEA dengan dua kemenangan dan dua kekalahan. Sedangkan kemenanan tersebut membuat T1 berbagi peringkat kedua dengan Fnatic yang sama-sama memiliki hasil dua kali menang dan satu kali kalah.
BOOM Esports harus membukukan kemenangan di 3 pertandingan terakhir jika mereka ingin menjaga kesempatan mereka untuk merebut tempat di turnamen major pada akhir musim. Karena dari peraturan yang berlaku, posisi 1 – 3 akan lolos ke turnamen major dengan status yang berbeda-beda, sedangkan BOOM Esports yang saat ini bercokol di posisi 4, masih sangat mungkin untuk menyalip T1 dan Fnatic. Semoga BOOM Esports sukses mengamankan posisi ini di tiga pertandingan terakhir, mari kita doakan! GL HF!
Ikuti terus info terbaru seputar Dota2 dan berita esports terlengkap di Ligagame! Kunjungi Instagram dan Youtube Ligagame.tv yang selalu update dan kekinian!
Baca selanjutnya: Io Carry Dreamocel Bawa Kemenangan Perdana ZeroTwo, Mikoto Bikin BOOM Esports Epic Comeback!
Ligagame Esports adalah Media & Broadcasting Production Company tertua di Indonesia, dengan platform informasi seputar esports, games, dan live streaming yang bertujuan untuk mengembangkan industri esports Indonesia.