Mode game Diretide baru saja dirilis oleh Valve pada 29 Oktober untuk merayakan musim Halloween. Mode yang ditunggu-tunggu oleh komunitas Dota 2 selama tujuh tahun ini berhasil membangkitkan semangat para pemain kembali.
Dota 2 dikenal sebagai salah satu game MOBA terbesar dalam industri game. Namun sejak Mei 2020, jumlah pemain terus menurun, berdasarkan data dari Steam Charts. Tidak hanya itu, penurunan angka terlihat cukup drastis di setiap bulannya dah hampir kehilangan 100k pemain secara total.
Hal ini tentu terdengar cukup mengejutkan mengingat jumlah rekor prize pool Battle Pass TI10. Namun salah satu alasan prize pool tersebut berhasil pecahkan rekor adalah perpanjangan durasinya. Jadi secara tidak langsung, tidak bisa dijadikan acuan kesuksesan / popularitas Dota 2.
Namun di bulan Oktober ini, tepatnya pada tanggal 30 Oktober setelah perilisan mode game Diretide, jumlah pemain Dota 2 kembali naik untuk pertama kalinya sejak lima bulan. Di saat penulisan ini, puncak jumlah pemain sempat mencapai 722,447. Meski tak sebanding dengan angka-angka sebelumnya, hal tersebut membuktikan bahwa komunitas Dota 2 belum mati.
BACA JUGA:
Update Dota 2 Fall Season: Dota Plus dan Guilds, Hero Baru, MMR Reset
Diretide adalah mode game yang sempat dirilis pada tahun 2012 dan 2013. Namun sejak itu, mode game ini menghilang dan belum pernah dihadirkan lagi meski para pemain sudah memohonnya. Akhirnya setelah tujuh tahun lamanya, Valve memutuskan untuk merilisnya.
Diretide sendiri telah mendapatkan banyak ulasan positif dari komunitas. Kabarnya, mode game ini juga menghadirkan jumlah kosmetik terbesar dalam sejarah TI Battle Pass.
Dengan jumlah pemain saat penulisan ini, game Dota 2 berada di posisi kedua “top games berdasarkan jumlah pemain” dalam Steam. Hanya satu peringkat di bawah Counter Strike: Global Offensive.
Mampukah game MOBA ini mempertahankan jumlah pemainnya? Dengan penundaan The International dan redupnya ranah kompetitif Dota 2, sepertinya banyak komentar negatif yang dilontarkan oleh para komunitas kepada Valve. Lantas, alasan mengapa popularitas Dota 2 sempat menurun belakangan ini.
Semoga saja Valve bisa menarik perhatian para fans dengan ide-ide custom game baru di kedepannya.
Untuk berita Dota 2 dan esports terbarunya, jangan lupa ikuti Ligagame Esports terus ya!
BACA SELANJUTNYA:
75 PERSEN TIM DOTA 2 DI ASIA TENGGARA TERLIBAT DI MATCHFIXING?
Ligagame Esports adalah Media & Broadcasting Production Company tertua di Indonesia, dengan platform informasi seputar esports, games, dan live streaming yang bertujuan untuk mengembangkan industri esports Indonesia.