CEO T1 Joe Marsh baru-baru ini berbicara tentang keputusannya untuk membubarkan daftar Dota 2 setelah musim yang kurang baik. Sementara T1 menjalani musim Dota Pro Circuit (DPC) 2020/2021 yang hebat dengan mencapai finis delapan besar di TI (The International) pertamanya, musim 2021/2022 pun seperti 180 derajat dari kondisi 2020/2021 karena mereka tidak dapat lolos ke The Internasional 2022 (TI11) meskipun telah mengakuisisi duo pemenang TI dua kali yaitu Anathan "ana" Pham dan Topias "Topson" Taavitsainen.
Dalam episode Rivals Talk baru-baru ini yang dirilis di channel BMW, Joe Marsh, CEO organisasi Korea T1, berbicara tentang keputusan untuk membubarkan divisi Dota 2 setelah 3 tahun berada di kancah tersebut. BMW terkenal telah mensponsori beberapa tim terbaik di industri esports seperti T1, G2 Esports, Fnatic, dan lainnya.
the reason why t1 disbanded their dota team is strictly financial and are focusing on league and valorant pic.twitter.com/60ykBdWzu0
ā bb š“ (@whppd1) November 16, 2022
Pertama, Joe Marsh menyatakan bahwa keputusan untuk membubarkan divisi Dota 2 benar-benar bersifat finansial, karena organisasi tersebut ingin mengurangi jumlah permainan yang saat ini melibatkan organisasi tersebut untuk tahun depan. Selain itu, dia menyatakan bahwa organisasi ingin fokus kepada roster League of Legends & Valorant.
"Itu benar-benar finansial, saya pikir kami menikmati waktu kami di DOTA 2. Tetapi dengan "musim dingin esports" yang menimpa kami, kami ingin mengurangi jumlah game yang kami mainkan tahun ini. Jadi kami akan lebih fokus pada League of Legends dan Valorant di tahun 2023. Ketika kita kembali ke Dota 2, semoga di tahun 2024 kita akan melihat dengan seksama wilayah Asia Tenggara serta wilayah Eropa."
Joe Marsh juga menyatakan bahwa organisasi tersebut berharap untuk kembali ke kancah kompetitif Dota 2 pada tahun 2024. Namun, organisasi tersebut akan memperluas ke wilayah Eropa atau kembali ke SEA (Asia Tenggara).
Setelah disbandnya T1 dari scene kompetitif Dota 2 Asia Tenggara, slot yang dimiliki oleh T1 di divisi 1 DPC SEA dikabarkan dibeli oleh tim asal Singapura yaitu Bleed Esports. Walaupun belum ada statement resmi dari Bleed maupun T1, kabar ini sudah tersebar di seluruh media dan menjadi obrolan hangat para pencinta Dota 2 terutama Asia Tenggara.
Kira kira siapa aja ya yang akan mengisi slot roster dari Bleed Esports untuk menggantikan T1? Kamu punya bocorannya? Yuk diskusi di bawah!
Ikuti terus info terbaru seputar Dota2 dan berita esports terlengkap di Ligagame! Kunjungi Instagram dan Youtube Ligagame.tv yang selalu update dan kekinian!
Baca selanjutnya:
Maroun GH Bahas Roster Nigma Galaxy, Tepis Rumor ATF dan YapzOr
Ligagame Esports adalah Media & Broadcasting Production Company tertua di Indonesia, dengan platform informasi seputar esports, games, dan live streaming yang bertujuan untuk mengembangkan industri esports Indonesia.